H. Muhammad Alfani
Karakteristik
Wirausaha
Para wirausaha adalah orang-orang yang berorientasi
kepada action (tindakan), dan
bermotivasi tinggi yang menantang risiko dalam mengejar tujuannya.
Karakteristik wirausaha tersebut antara lain :
1. Percaya diri,
2. Berorientasi
kepada tugas dan hasil,
3. Berani
menantang risiko,
4. Memiliki jiwa
kepemimpinan
5. Mempunyai
sikap orisinil,
6. Berorientasi
ke masa depan.
7. Bersikap
Profesional.
Secara
sederhana penuliskan uraikan sebagai berikut :
1. Percaya Diri.
Sikap
percaya diri bagi seorang wirausaha menunjukkan sifat keberanian dalam memimpin
usahanya. Sikap berani ditunjukkan dari berbagai indikasi yang antara lain
sebagai berikut :
1) Memiliki Keyakinan,
2) Ketidaktergantungan dengan pihak lain
(mandiri),
3) Individualitas,
4) Optimisme.
2. Berorientasi
Kepada Tugas dan Hasil
Sikap
berorientasi kepada tugas dan hasil bagi seorang wirausaha menunjukkan sifat bertanggung
jawab dalam memimpin usahanya. Sikap ini ditunjukkan dari berbagai indikasi
yang antara lain sebagai berikut :
1) Kebutuhan akan Prestasi,
2) Berorientasi kepada Tujuan Perusahaan,
3) Tekun dan Tabah,
4) Tekad Kerja Keras,
5) Mempunyai Motivasi Tinggi,
6) Energik,
7) Kreatif dan Inisiatif.
3. Berani
Menantang Risiko
Sikap Berani
menantang risiko bagi seorang wirausaha menunjukkan sifat optimis dalam
memimpin usahanya, karena dibalik risiko yang besar terdapat tingkat keuntungan
yang besar pula . Sikap ini ditunjukkan dari berbagai indikasi yang antara lain
sebagai berikut :
1) Suka pada Tantangan,
2) Kreatif dan Spekulatif,
3) Suka Memprediksi atau Mengekspektasi keadaan
Pasar dan Perekonomian.
4. Memiliki Jiwa
Kepemimpinan
Sikap
Kepemimpinan bagi seorang wirausaha menunjukkan sifat aplikasi dari suatu jiwa
kepemimpinan atau manajemen dalam memimpin usahanya. Sikap ini ditunjukkan dari
berbagai indikasi yang antara lain sebagai berikut :
1) Bertingkah laku sebagai Pemimpin,
2) Dapat bergaul atau berkomunikasi dengan orang
lain,
3) Mampu menanggapi saran dan kritik.
5. Mempunyai
Sikap Orisinil
Sikap
orisinil bagi seorang wirausaha menunjukkan sifat profesional dalam memimpin
usahanya. Sikap ini ditunjukkan dari berbagai indikasi yang antara lain sebagai
berikut :
1) Mampu berinovasi,
2) Kreatif,
3) Fleksibel,
4) Akses informasi,
5) Ahli dan atau Terampil
6) Berwawasan luas.
6. Berorientasi
ke Masa Depan.
Sikap
berorientasi ke masa depan bagi seorang wirausaha menunjukkan juga sifat optimisme
dalam memimpin usahanya. Sikap ini ditunjukkan dari berbagai indikasi yang
antara lain sebagai berikut :
1) Mempunyai visi dan persepsi ke depan,
2) Mampu menginterpretasikan hasil analisis guna
dijadikan sebagai planning.
Planning atau
perencanaan diperoleh dari hasil forcasting
(ramalan) dipadukan dengan target atau tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan
ramalan tersebut dapat digunakan dengan metode kualitatif (pendapat) maupun
metode kuantitatif.
Metode-metode
Kualitatif dapat diperoleh dari :
(1) Pendapat para pelanggan (customers),
(2) Pendapat para tenaga penjual (salesman) atau para karyawan lainnya,
(3) Pendapat para karyawan di bagian research and
development,
(4) Pendapat para pakar (ahli).
Metode-metode
Kuantitatif dapat diperoleh dengan metode statistik yang antara lain :
(1) Metode Trend,
(2) Metode Regressi Product Moment,
(3) Metode
Regressi Least Square.
7. Sikap
Profesional
Seorang
wirausaha harus mempunyai sikap profesional, yakni; mencintai profesinya.
Profesionalisme seorang wirausaha diindikasikan antara lain :
1) Waktu bekerja secara penuh
2) Berpendidikan yang memadai,
3) Berpengalaman yang memadai,
4) Berwawasan yang luas,
5) Berdisiplin tinggi,
6) Mampu berkomunikasi dengan pihak lain.
Dari
sekian banyak karakteristik wirausaha, seyogyanya dimiliki dan dikembangkan
oleh setiap wirausahawan. Memang tidak pernah ada seseorang yang memiliki seluruh karakteristik
tersebut secara utuh atau sempurna, sehingga semakin banyak seseorang memiliki
karakteristik tersebut, semakin besar peluangnya menjadi wirausaha yang sukses.
Sikap Mental Wirausaha
Mental
(Spirit) wirausaha seringkali
mengalami fluktuasi, oleh karena itu perlu dikembangkan secara positip dan
terus-menerus, agar jiwanya selalu optimis dan penuh semangat. Sampai saat ini pengembangan
mentalitas tersebut diharapkan tetap terus digalakkan, mengingat wirausaha kita
masih sedikit jumlahnya yakni kurang dari 2% dari jumlah penduduk. Berdasarkan
pengamatan masih banyak wirausaha kita yang memiliki kelemahan mentalitas yang
dapat diperinci antara lain sebagai berikut :
1) Umumnya
kurang memperhatikan kualitas, baik kualitas SDM, kualitas bahan baku atau persediaan,
maupun kualitas dibagian administrasi dan pemasaran.
2) Berani
menerabas-nerabas bahaya, biasanya kurang memperhatikan perizinan, berusaha
ingin mengejar keuntungan yang tinggi dengan kurang mempertimbangkan faktor
risiko yang bakal terjadi.
3) Kurang
percaya diri, biasanya selalu ketergantungan dengan pihak lain, biasanya kurang
memiliki pengetahuan, keterampilan, ataupun keahlian, sehingga kurang
pergaulan.
4) Kurang
bertanggung jawab, biasanya tidak disenangi oleh kolega bisnis, sehingga
kesulitan dalam memperluas usahanya.
5) Kurang
disiplin, biasanya sikap ini sering merugikan perusahaan, karena dapat
menimbulkan ekonomi biaya tinggi, para pelanggan merasa kurang terlayani dengan
baik, karena tidak sesuai dengan prinsip time
is money, atau prinsip delivery on
time.
6) Masih
banyak yang kurang jujur, biasanya sikap ini sering menimbulkan kerugian bagi
perusahaan, karena perusahaan digerogoti (dicuri atau dikorupsi) dari dalam
oleh oknum karyawan, dan menyebabkan pula para pelanggan menghentikan hubungan
bisnisnya dengan pihak perusahaan.
7) Kurang
memiliki sifat transparansi, biasanya sikap ini sering merugikan para
pelanggan, karena barang yang kurang berkualitas dijual dengan harga tinggi,
sehingga para pelanggan mengalami kekecewaan.
8) Suka
membuang-buang waktu. Sikap ini biasanya dilakukan oleh oknum karyawan yang
sedikit memperoleh pengawasan dan pengendalian dari atasannya. Hal ini
menunjukkan juga sikap kurang disiplin seperti yang diuraikan pada point 5 di
atas.
Sebab-Sebab Kegagalan Perusahaan
Berdasarkan
pengamatan dalam dekade terakhir, banyak perusahaan yang mengalami kegagalan
bahkan bangkrut. Kegagalan tersebut banyak disebabkan oleh berbagai faktor yang
antara lain :
1) Manajemen
yang jelek,
2) Pengelolaan
modal belum memadai (L,S,R),
3) Modal
relatif kecil,
4) Cepat
putus asa, atau tidak tekun,
5) Kurang
kreatif,
6) Banyak
melakukan kelalaian,
7) Tidak
tepat dalam berjanji,
8) Kurang
jujur dalam bisnis,
9) Kurang
perhitungan dalam segala hal,
10) Tidak
dapat memenuhi selera konsumen,
11) Banyak
pemborosan,
12) Pelayanan
yang kurang memuaskan,
13) Peraturan
Pemerintah yang kurang menguntungkan,
14) Tidak ada
kader penerus.
Khususnya
tentang manajemen yang jelek biasanya banyak disebabkan oleh :
1) Melakukan
segala sesuatu secara tradisional,
2) Tidak
ada pengalaman dalam manajemen,
3) Kurang
memahami bidang usaha,
4) Tidak
memiliki kemampuan yang sesuai dengan kemajuan teknologi,
5) Banyak
mencampurkan urusan bisnis dengan urusan keluarga,
6) Laporan
keuangan yang tidak cermat,
7) Sistem
akuntansi yang jelek,
8) Salah
memilih karyawan dan pelanggan,
9) Perencanaan
yang jelek,
10) Tidak
bisa mengadakan diversifikasi usaha (terlambat penyesuaian).
Beberapa Penghambat Pengembangan Wirausaha
Dari
faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan suatu perusahaan, dapat dikemukakan
pula faktor yeng menghambat pengembangan wirausaha, yang antara lain sebagai berikut :
1) Kelemahan
mentalitas pembangunan,
2) Nilai-nilai
sosio kultural yang kaku,
3) Kehidupan
ekonomi yang belum mapan,
4) Latar
belakang pendidikan yang belum memadai,
5) Kekurangan
modal,
6) Kurang
mendapat bimbingan dari instansi terkait (baik pemerintah maupun LSM),
7) Adanya
pesaing berat dari pengusaha lainnya,
8) Tidak
memiliki kader penerus.
Pengembangan Kader Wirausaha
Pengembangan
kader wirausaha sangatlah penting, mengingat faktor kejenuhan dan persaingan
yang semakin ketat. Banyak perusahaan-perusahaan sejenis baru yang tumbuh
menjadi pesaing (competitors),
sehingga untuk menghindari kegagalan perusahaan, salah satunya diperlukan kader
penerus yang handal dan profesional, di samping perlunya pembinaan ataupun
bantuan dari pihak lain pada masa-masa tertentu.
Secara
sederhana digambarkan tentang perusahaan yang baru didirikan, pada masa-masa
tertentu memerlukan bantuan yang lebih besar, dan lama kelamaan harus mengarah
kepada kemandirian.
sungguh bermanfaat bagi tugas saya pak terimakasih
BalasHapusblog walking juga hehe
Ijin Ng' Copy pak.....
BalasHapus