Kamis, 07 April 2011

Kewirausahaan BAB I

Oleh ; H. M. Alfani
Mitos Wirausaha

Masih banyak orang yang pikirannya dikuasai oleh kepercayaan pada mitos, bahwa kewirausahaan adalah bakat atau kemampuan khusus yang diberikan sejak lahir atau berupa keturuanan (Genetik).
         Ada yang berpendapat bahwa kemampuan kewirausahaan melekat pada orang-orang golongan etnis tertentu. Seperti ; Orang Alabio, Orang Negara, Orang Madura, Orang Tasikmalaya, Orang Padang, dan Orang Cina serta Orang Arab, dan lain-lain.

Timbul Pertanyaan, Mengapa tidak semua orang Alabio menjadi Wirausahawan ? Demikian pula pertanyaan ini dapat ditujukan kepada etnis lainnya.

Ada juga yang berpendapat bahwa kewirausahaan itu dicetak melalui pendidikan. Jawablah beberapa pertanyaan berikut :

1)   Apakah benar wirausaha itu hanya dicetak melalui pendidikan ?
2)   Berapa banyak wirausaha yang sukses dengan pendidikan sarjana, jika dibandingkan yang belum sarjana ? sebagaimana kita lihat bahwa para wirausahaan yang sukses masih banyak yang belum memiliki pendidikan sarjana.
3)  Kita perhatikan pula beberapa pengurus Kadin yang ada saat ini menjadi Ketua dan wakil ketua sebanyak 7 orang, tiga diantaranya bergelar Insinyur, dua diantaranya bergelar sarjana pendidikan, dan dua diantaranya yang bergelar sarjana ekonomi. Jika latar belakang pendidikan berpengaruh besar terhadap seseorang menjadi wirausaha, tentunya sarjana ekonomi harus lebih banyak yang menjadi pengurus Kadin atau menjadi wirausaha. Dari kasus di atas 5 diantaranya bukan berlatarbelakang pendidikan sarjana ekonomi, dan hanya 2 saja yang berlatarbelakang sarjana ekonomi. Jadi bagaimana menurut anda ?

Jika seseorang ingin menjadi wirausaha yang unggul, haruslah hilangkan mitos di atas, karena :

1)   Wirausaha itu tidak ditentukan oleh keturunan (gen) semata,
2)   Wirausaha itu tidak ditentukan oleh bakat semata,
3)   Wirausaha itu tidak ditentukan oleh tingginya tingkat pendidikan semata,
4)   Wirausaha itu tidak ditentukan oleh latar belakang ilmu kesarjanaannya semata.

Jadi wirausaha itu akan unggul apabila ia menyadari belum memiliki komponen di atas, dapat dilengkapi dengan komponen lainnya. Misalnya; ia bukan berasal dari etnis tertentu di atas, namun ia dapat melengkapi dengan komponen lainnya seperti pendidikan baik formal, maupun pendidikan informal seperti kursus-kursus, magang, dalam rangka meningkatkan keterampilan dan pengalaman yang selanjutnya menambah wawasan keilmuan dari berbagai sumber informasi.

Wirausaha Sebagai Indikator Kemajuan

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan kewirausahaan merupakan upaya utama untuk melaksanakannya. Salah satu langkah yang penting adalah mendefinisikan dan memilih teori kewirausahaan yang tepat sebagai landasan pengembangan pengetahuan, pendidikan, dan kebijakan lain, untuk memunculkan dan memajukan wirausaha.

Suatu negara dikatakan maju dapat dilihat indikatornya adalah jumlah wirausahanya. Apabila memiliki jumlah wirausaha minimal 2% dari jumlah penduduknya dapat dikatakan sebagai negara maju.

Amerika Serikat telah memiliki Wirausaha lebih dari 2% dari jumlah penduduknya. Jepang memiliki jumlah wirausaha besar sebanyak 2%, dan memiliki wirausaha kecil sebanyak 5% dari jumlah penduduknya. Bagaimana dengan Indonesia ? jawabnya ada pada pikiran saudara.

1 komentar:

  1. asalamualaikum.....
    Mohon maaf sebelumnya Bapak
    Saya mau tanya untuk Bab berikutnya utk Kewirausahaan belum ada mohon di Lanjutkan.
    Trimakasih.

    Budi

    BalasHapus

Silahkan komentar, tulis nama anda setelah anda mengomentari