Hj. Nurul Auliah (Dosen FKIP Uniska MAAB)
Pengertian Kepemimpinan
G.R. Terry, dalam Principles of Management, Kepemimpinan ialah kegiatan/tindakan dalam mempengaruhi serta menggiatkan orang-orang dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan.
Howard W.Hoyt, dalam Aspects of Modern Public Administration, Kepemimpinan ialah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk membimbing orang.
Ordway Tead, dalam The Art of Leadership, Kepemimpinan ialah suatu seni untuk menjuruskan, mengkoordinasikan dan menggerakkan orang-orang serta golongan orang-orang guna mencapai tujuan yang diinginkan.
Teori Kepemimpinan ada tiga,
1.Teori pembawaan / kelahiran (genetik)
2.Teori sosial,
3.Teori ekologi
Ada 3 sifat kepemimpinan ;
1.Autocratic (otoriter),
2.Democratic (Demokratis),
3.Liberal/Laissez-faire (bebas).
Ada 6 Jenis Kepemimpinan;
1.Kepemimpinan Pribadi (personal leadership), dilaksanakan dengan kontak pribadi, petunjuk umumnya secara lisan.
2.Kepemimpinin non pribadi (non-personal leadership), dilaksanakan melalui bawahan atau media-media non pribadi (rencana-rencana, perintah-perintah, sumpah-sumpah, dan pengawasan-pengawasan,
3.Kepemimpinan otoriter (authoritarian leadership), ada dugaan bahwa kepemimpinan merupakan suatu hak. Pemimpin beranggapan bahwa karena-posisinya ia dapat menetapkan apa yang sebaiknya dilakukan,
4.Kepemimpinan demokrasi (democratic leadership), Kepemimpinan ditandai oleh partisipasi kelompok dan diproduktifkan opini-opininya. Menitik beratkan pada kepentingin kelompok (orang banyak) dan berusaha memenuhinya. Umumnya inisiatif datang dari pihak yang dipimpin,
5.Kepemimpinan paternalistik (paternalistic leadership), ditandai oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapaan dalam hubungan antara pemimpin dan kelompok. Tujuannya ialah untuk melindungi dan memberi arah.
6.Kepemimpinan bakat (indigenous leadership), timbul pada orang-orang dari kelompok-kelompok organisasi sosial/informasi.
Ada 5 corak kepemimpinan yang masih ada di Indonesia;
1.Corak feodal, berusaha untuk menyalurkan pikiran dan tindakan masyarakat ke arah mengaggungkan beberapa kelompok dan golongan manusia. Perlindungan terhadap yang dipimpin dianggap sebagai kebajikan (charity), sedangkan sebaliknya, mengikuti kehendak pimpinan dianggap sebagai keharusan, merupakan pembhaktian dengan harapan mendapat balasan berupa kebajikan dari pimpinan.
2.Corak penjajahan, tersimpul kepalsuan, kebohongan, paksaan, ancaman, memperbodoh, dan kalau perlu memecah belah mereka yang dipimpin.
3.Corak keagamaan, memberikan dasar-dasar kepatuhan terhadap ajaran agama, pengertian dan keyakinan. Keingkaran terhadap keyakinan dan kepercayaan menyebabkan konsekuensi-konsekuensi yang bersifat moral. Pimpinan identik dengan kesucian.
4.Corak revolusi, dimaksudkan pergolakkan karena perebutan dan peralihan kekuasaan dari tangan penjajah ke masyarakat merdeka. Di mana menonjolkan kekuatan, kekerasan, keberanian, dan kesanggupan untuk berkorban, dan pada masyarakat terdapat rasa persatuan dan kesatuan dan tidak memikirkan kepentingan pribadi.
5.Corak Pseudo-demokrasi, Corak kedemokrasian yang selaras dengan kepribadian sedang dicari. Tumbuh ke arah penyempurnaan demokrasi yang memberi kemanfaatan pada masyarakat. Dalam mencari-cari suatu perumusan dan kesimpulan ternyata yang dilalui adalah paham liberalisme sampai pada neo-liberalisme.
Sifat-sifat kepemimpinan antara lain ;
1.Sehat jasmani dan rohani (energy),
2.Keseimbangan perasaan (emotional stability),
3.Pengetahuan tentang hubungan kemanusiaan (human relations),
4.Kemampuan untuk melihat hal-hal secara objektif dan memahami hal-hal tersebut dari pandangan orang lain (empathy),
5.Objektifitas,
6.Motivasi pribadi,
7.Kecakapan mengadakan komunikasi,
8.Kemampuan/kepandaian membimbing, mengarahkan, mengelola,
9.Kecerdasan sosial (social skill),
10.Kemampuan teknis. Dll.
Tugas Pemimpin antara lain;
1.Mengantarkan,
2.Mengetuai,
3.Mempelopori,
4.Memberi petunjuk/contoh,
5.Mendidik,
6.Membimbing,
7.Mengerakkan bawahan.
Fungsi Pemimpin antara lain :
1.Tut Wuri Handayani (Jika ia berada di belakang, ia memberikan dorongan)
2.Ing Madyo Mangun Karso (Jika ia berada di tengah-tengah, ia membangun semangat)
3.Ing Ngarso Sung Tuludo (Jika ia berada di depan, ia memberi contoh)
Apabila kepemimpinan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka organisasi itu akan hancur. Perhatikan pribahasa kita seperti termuat dalam lagu Lancang Kuning dari Provinsi Riau.
Lancang kuning 2x, berlayar malam, ai berlayar malam,
(Haluan manuju 2x, ke laut dalam ) 2x
Kalau Nakhoda 2x, tidaklah pandai, ai tidaklah pandai
(Alamat lah kapal 2x, akan tenggelam ) 2x
Nakhoda ditamsilkan sebagai pemimpin, dan kapal ditamsilkan sebagai suatu organisasi.
Kepemimpinan yang efektif.
Seorang Pemimpin (Leader) agar kepemimpinannya efektif, maka hendaknya istiqomah atau konsisten menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang sudah disepakati, dan seorang pemimpin hendaknya harus mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat juga efisien dan efektif.
Prinsip-Prinsip Management
Henry Fayol meletakkan sejumlah prinsip-prinsip umum daripada manajemen yang dipergunakan antara lain :
1.Pembagian pekerjaan (division of work),
2.Kewenangan dan tanggung jawab (authority and responsibility),
3.Disiplin (disciplin),
4.Kesatuan perintah (Unity of command),
5.Kesatuan arah atau tujuan (Unity of direction),
6.Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan individu (subordination of individual to general interest),
7.Penggajian (renumiration),
8.Sentralisasi (centralization),
9.Skala hirarki (scalar chain),
10.Tata tertib (order),
11.Keadilan (equity),
12.Stabilitas daripada jabatan (stability of tenure),
13.Prakarsa (initiative),
14.Solidaritas antara sesama kawan sekerja (esprit de corps).
Disamping prinsip umum di atas, maka perlu dipertimbangkan prinsip management secara khusus yakni;
1.Efisien,
2.Efektif,
3.Efisiensi,
4.Efektivitas (Produktivitas atau Kinerja),
5.The right man on the right place and on the right time.
Gaya Kepemimpinan Islam
Gaya kepemimpinan Islam yang ideal ialah gaya kepemimpinan yang ditunjukkan kepada kita oleh para Nabi dan Rasul. Dalam memimpin suatu ummat bawahan banyak diperlukan kesabaran dalam rangka memberikan pengertian agar mencapai tujuan yang diinginkan.
Sabar merupakan kunci sukses dalam kepemimpinan para Nabi dan Rasul atau gaya kepemimpinan islam, seperti yang ditunjukkan oleh para Nabi dan Rasul seperti ;
1.Adam as, Sabar mengharap ampunan Allah SWT.
2.Nuh as, Sabar melayani kaum pembantah,
3.Hud as, Sabar menerima caci maki,
4.Shaleh as, Sabar rnelawan kemungkaran,
5.Ibrahim as, Sabar dalam kobaran api,
6.Ya'kub as, Sabar dalam penantian,
7.Yusuf as, Sabar menghadapi godaan birahi,
8.Musa as, Sabar dalam memberikan pengertian,
9.Daud as, Sabar menghadapi kedurhakaan anak,
10.Ayub as, Sabar dalam menerima aneka musibah,
11.Yunus as, Sabar dalam menjalani hukuman,
12.Zakaia as, Sabar dalam memohon keturunan,
13.Muhammad saw, Sabar dalam ujian penderitaan.
Gaya Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
Muhammad SAW seorang Pemimpin Ummat, ia memiliki sifat-sifat yang patut diteladani oleh pemimpin lainnya yakni;
1.Shidiq artinya benar, mustahil bersifat Kidzib artinya pendusta.
2.Amaanah artinya dapat dipercaya, mustahil bersifat Khiyaanah artinya curang.
3.Tabligh artinya menyampaikan (Wahyu Allah), mustahil bersifat Kitmaan artinya menyembunyikan.
4.Fathaanah artinya cerdik/pandai, mustahil bersifat Balaadah artinya bodoh.
5.Istiqomah artinya konsisten atau teguh pendirian.
Kepemimpinan Muhammad SAW, ditunjukkan dalam kepribadian beliau berupa akhlaq mulia.
Firman Allah QS : Al Ahzab ayat 21
21.Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
Selanjutnya Firman Allah QS : Ali ‘Imran ayat 159
159.Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
[246] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.
Akhlaq Nabi Muhammad SAW ialah Al Qur'an dan Al Hadits. Oleh karena itu setiap Pemimpin Islam yang ideal ialah mereka yang selalu rajin membaca dan mengamalkan Al Qur'an, karena ;
1.Al Qur'an sebagai bacaan yang mulia,
2.Al Qur'an mengandung obat dan rahmat,
3.Al Qur'an sebagai petunjuk orang-orang yang taqwa,
4.Al Qur'an menjadi pelita hati di dalam kegelapan,
5.Al Qur'an memberikan peringatan bagi orang yang durhaka,
6.Al Qur'an menunjukkan sejarah kegagalan dan kesuksesan ummat di masa lalu,
7.Al Qur'an memberikan gambaran kesuksesan ummat di masa yang akan datang,
8.Al Qur'an sebagai Al Furqon yakni pembeda antarayang hak dan yang bathil,
Firman Allah : QS An Nuur : 55,
55.dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik.
Jika Allah memberikanmu apa yang telah dijanjikan-Nya kepada mu itu maka mohonlah pahala kebahagiaan sesudah mati kelak di hari akhirat.
Firman Allah : QS Al Qashash : 83,
83.Negeri akhirat[1140] itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. dan kesudahan (yang baik)[1141] itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.
[1140] Yang dimaksud kampung akhirat di sini ialah kebahagiaan dan kenikmatan di akhirat.
[1141] Maksudnya: syurga.
Suatu hari sahabat Rasulullah SAW Abu Dzar Al Giffari berkata, Wahai Rasulullah saw, kenapa Tuan tidak memberi jabatan kepada saya. Rasulullah Saw menjawab dengan lembut, Wahai Abu Dzar, Sesungguhnya kamu itu lemah, Sesungguhnya Jabatan itu merupakan suatu amanah. Jabatan itu nanti pada hari kiamat merupakan suatu kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi pejabat yang dapat memanfaatkan haknya dan menunaikan kewajibannya dengan sebaik-baiknya (HR. Imam Muslim).
Berkaitan dengan hal ini, sekali lagi Rasulullah saw menegaskan bahwa : Sesungguhnya kamu sekalian akan ambisi untuk dapat memegang suatu jabatan, tetapi pada hari kiamat jabatan itu merupakan suatu penyesalan (HR.Bukhari).
Contoh Konkrit : Umar bin Khattab pada saat menjelang akhir hayatnya, kalangan sahabat berupaya mencari pengganti beliau sebagai khalifah. Salah satu yang diusulkan masyarakat ialah Abdullah Bin Umar (putra beliau). Sekalipun piawai memimpin, namun Umar tidak menghendaki hal itu. Jabatan itu amanat (titipan). Amat berat pertanggung-jawabannya di sisi Allah. Cukuplah dari keluarga Umar, hanya Umar bin Khatab saja yang memangku jabatan ini, ujarnya.
Contoh lain Pemimpin ideal umat Islam ialah Khalifah Umar Bin Abdul Aziz dari bani Umayyah, beliau sebagai seorang Kaya, Umara dan Ulama. Beliau sebagai seorang khalifah yang taat menjalankan syariat Islam, taat beribadah dan berakhlaq mulia.
Umar Bin Abdul Aztz memperingatkan bahwa kepada setiap pemimpin supaya jangan menyimpang dari Al Qur'an, karena penyimpangan dapat menimbulkan peristiwa-peristiwa yang menumpahkan darah, penghancuran kampung halaman, serta perpecahan antar golongan.
Perhatikanlah peringatan Al Qur'an itu kepada mu, karena apa yang seharusnya paling ditakuti ialah peringatan Allah yang harus dijalani dengan kata dan perbuatan atau lain daripada itu, jika perkataan itu untuk melaksanakan perintah Allah maka itulah yang sebaiknya tetapi jika bertentangan dengan itu maka itu nanti akan membawa kepada jalan bencana belaka.
Firman Allah : QS Al Hujurat : 10,
10.Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
Gaya Kepemimpinan Umar Bin Abdul Aziz antara lain ;
1.Selalu mencari keridhaan Allah SWT. "TuhanKu, engkaulah yang aku cari dan ridha Mulah yang aku harapkan.
2.Taat beribadah terutama sholat. "Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari kitab itu, dan dirikanlah sholat, sesungguhnya sholat itu akan mencegah manusia dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar, dan mengingat Allah itu adalah suatu hal yang lebih besar (penting).
3.Selalu mengucapkan salam,
4.Rendah hati,
5.Adil dan Pema'af serta penyantun,
6.Tidak pernah bohong
7.Zuhud (mengurangi nafsu duniawi), Tidak mengejar pangkat/jabatan, sederhana dalam memakai kendaraan, sederhana dalam pakaian dan makanan, tidak menerima hadiah, berhari raya dengan air mata, takut kepada azab akhirat.
8.Wara' (menjauhkan diri dari sesuatu perbuatan maksiat, dosa, dan sumber-sumber yang subhat (ragu-ragu).
Umar Bin Abdul Aziz bekerja keras untuk membangun negaranya, ia juga setiap hari dan malamnya memohon do'a kepada Allah SWT agar segala usaha dan rencananya itu berhasil dan mendapat ridha Allah SWT. Salah satu kutipan terjemahan do'a Umar Bin Abdul Aziz yang mujarab antara lain :
Ya Allah, berikanlah kebaikan terhadap orang yang dalam kebaikannya itu akan merupakan pula kebaikan bagi ummat Muhammad SAW, dan berikanlah kecelakaan terhadap orang yang dalam kecelakaannya itu terletak kebaikan ummat Muhammad SAW. Ya Allah, wahai kiranya, jauhkanlah dari kami jabatan khalifah ini sebagaimana engkau telah menjauhkan antara timur dengan barat.
Ya Allah yang rahmat-Nya meluas kepada segala yang ada, aku ini hanyalah suatu yang tak berarti, sampaikan jugalah kelapangan nikmat-Mu itu kepada diriku ini, wahai Dzat Yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih.
Pemimpin Ideal
Para Pemimpin Ideal itu sebenarnya merupakan manusia-manusia terpilih (Al Mustofa) dari Allah SWT seperti firman Allah dalam QS : Al Anbiyaa’ ayat 73.
73.Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah,
Berdasarkan ayat di atas, kita menyadari bahwa seorang Pemimpin ialah orang yang terpilih dan dipilih oleh Allah SWT sehingga ia menjadi pemimpin.
Kesimpulan
Dari Uraian di atas, telah dikemukakan beberapa contoh gaya kepemimpinan yang sukses atau gaya kepemimpinan yang efektif. Kesuksesan seorang pemimpin dapat dilihat dari kemampuannya mengambil keputusan yang cepat dan tepat, juga efisien dan efektif.
Kepemimpinan yang efektif ialah kemampuan seorang pemimpin dalam mengambil suatu keputusan yang dapat memberikan manfaat yang lebih besar daripada resiko yang terjadi.
Kepemimpinan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, Umar bin Khattab ra, dan Umar bin Abdul Aziz merupakan contoh kepemimpinan yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
1Abu Ahmadi, 1981, Administrasi Pendidikan, CV Toha Putra, Semarang.
2Ahmad Sanusi, 1984, Masalah Mutu Pendidikan dan Kebudayaan, UNINUS, Bandung.
3Daryanto, H.M., 2008, Administrasi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
4Ngalim Purwanto, 2003, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
5Oteng Sutisna, 1983, Administrasi Pendidikan, Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional, Penerbit Angkasa, Bandung.
6Suharsini Arikunto, 2004, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
7Supandi, 1986, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Universitas Terbuka, Jakarta.
8Suryosubroto B., 1980, Pengatar Administrasi dan Supervisi Di Sekolah, Tinjauan Secara Mikro tentang Administrasi Pendidikan, P3T IKIP, Yogyakarta.
9Yusak Burhanuddin, 1998, Administrasi Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung.
artikelnya bagus,,,saya suka
BalasHapus